Untuk diriku di masa depan,
apa kabarmu disana? semoga kamu baik2 saja. semoga kamu sudah bisa mengatasi apa yang jadi ganjalanku saat ini. semoga kamu tidak memutuskan untuk menyerah dalam menjalani hidup sehingga dapat membaca surat ini. dan yang terpenting, semoga kamu sudah bahagia.
kadang aku tidak tahu apa yang Tuhan rencanakan. kita yang selama 20 tahun lebih tidak pernah merasakan yang namanya cinta, tidak pernah merasakan yang namanya pacaran, diberikan kesempatan merasakan semua perasaan cinta dalam 2 tahun saja. mulai dari perasaan deg2an saat pdkt, saat merasakan jatuh cinta, merasakan gimana takutnya kehilangan dia, merasakan putus cinta, patah hati, sampai merasa dikhianati dan ditipu.
jujur saja, aku yang sama sekali tidak berpengalaman rasanya tidak siap menghadapi itu semua. saat jatuh cinta, semuanya terasa begitu indah. tapi saat putus cinta, apalagi saat merasa dikhianati, semuanya terasa berat buatku. aku ingin marah, tapi tidak tahu harus marah kepada siapa. semuanya kulampiaskan kepada mantan kita yang dokter itu. saat aku menulis surat ini, sepertinya dia udah habis kesabaran ama kelakuanku yang terus menerus meneror kehidupannya. sungguh ironis mengingat apa yang sudah kita lalui selama pacaran.
apa kamu masih ingat saat kita pertama kali diperkenalkan saat di gereja dulu? aku masih ingat betul, saat itu salah seorang teman kita ngajakin ke gereja bareng karena katanya ada yang mau dikenalkan kepada kita. dan aku juga masih ingat betul saat teman kita itu sama sekali belum memberi kabar, padahal tinggal setengah jam sampai misa dimulai.
saat itu aku nyaris memutuskan untuk pergi ke gereja lain yang lebih dekat. tapi akhirnya tetep aja aku nekad berangkat ke gereja yang udah dijanjikan. dan disanalah akhirnya untuk pertama kalinya kita berkenalan ama mantan kita yang (saat itu) calon dokter. aku masih ingat betul pas pertama kali dikenalkan, aku dan dia ga banyak ngobrol. saat bertemu lagi keesokan harinya, barulah aku banyak ngobrol ama dia. dan memberanikan diri untuk minta pin BB nya.
proses pdkt butuh waktu hampir dua bulan. selama itu aku banyak tanya2 ke temen yang ngenalin ama mantan karena emang aku tidak berpengalaman ama cewe. hatiku bener2 berbunga2 saat akhirnya dia menyatakan mau jadi pacarku. aku senang karena ternyata setelah sekian puluh tahun ada juga cewe yang mau pacaran ama aku.
selama pacaran ama dia betul2 masa2 yang paling indah dalam hidupku. untuk pertama kalinya aku merasakan semuanya. untuk pertama kalinya aku tau gimana rasanya dicintai. tau gimana rasanya ciuman pertama. gimana rasanya perasaan jadi tenang saat memeluk dia. saat aku piknik bareng ama dia ke Jogja dan Borobudur pada Desember 2014 itu bener2 masa2 paling indah dalam hidupku. ah, semuanya terlalu indah untuk ditulis disini.
pas udah jalan setahun dan dia masih belum mempertemukan aku dengan orang tuanya, saat itu aku mulai merasakan kejanggalan. memang dia bukan orang asli semarang, orang tuanya tinggal di ibukota yang jaraknya cukup jauh dari semarang. tapi biar bagaimanapun juga, kalo udah setahun pacaran dia belum juga ngenalin aku ke ortunya, tentu jadi tanda tanya. aku masih ingat saat beberapa teman berusaha memperingatkan aku. mereka khawatir kalo dia ga serius ama aku. kahwatir kalo aku dijadiin pacar cuman buat nemenin dia selama dia kuliah di semarang. tapi aku mengabaikan peringatan mereka semua, meski aku udah merasakan kejanggalan. aku saat itu masih mencintai dia. aku takut kehilangan dia.
dan ternyata apa yang ditakutkan temen2ku jadi kenyataan. dia akhirnya mengakui kalo kedua orang tuanya ga menyetujui hubunganku dengan dia. saat dia menceritakan itu semua, pikiranku jadi kosong. aku bener2 shock dan ga tau harus ngomong apa. saat itu dia juga bilang ga mau putus dari aku. dia bilang kalo dia bener2 sayang ama aku. sambil nangis. aku yang emang ga mau kehilangan dia, ditambah aku yang paling ga tahan liat perempuan menangis, akhirnya memutuskan untuk tetap melanjutkan hubungan dengannya.
dan kemudian saat itupun tiba. saat2 kelulusannya. saat2 dia mengucapkan sumpah dokter. aku yang tau kalo dia bakal balik Jakarta, menanyakan kelanjutan hubunganku dengan dia. saat itu dia cuman menangis dan bilang ga bisa menjawab pertanyaanku. pas hari terakhirnya di semarang, barulah dia memberikan jawabannya. akhirnya aku dan dia memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan karena kedua orang tuanya ga setuju. aku masih ingat betul, saat putus itu dia dua kali menanyakan pertanyaan yang sama.
"kamu tau kan kalo aku bener2 sayang ke kamu?"
dan aku bilang iya, karena saat itu aku merasa dia bener2 mencintaiku.
sebulan pertama setelah putus bener2 saat2 yang paling berat dalam hidupku. aku merasa dunia sungguh tidak adil. aku dan dia yang sesungguhnya masih saling mencintai harus berpisah karena orang tuanya tidak menyetujui hubunganku dengan dia. aku bener2 kehilangan semangat hidup. entah berapa kali aku kepikiran untuk menyerah saja. untuk pertama kalinya aku merasakan apa yang namanya putus cinta.
sebulan setelah putus, aku tau kalo dia udah jalan ama cowo lain. dia update2 di pathnya lagi jalan kemana aja ama cowo barunya. dia posting kata2 mesra buat cowo barunya. apa dia tidak tau kalo aku masih jadi kontak di path nya? apa dia tidak tau kalo aku masih mencintainya? apa dia tidak sadar dengan posting yang seperti itu dia membuat hatiku hancur berkeping2? penuh kemarahan, aku mempertanyakan semuanya kepada dia. dan dia bilang kalo cowo barunya itu cuman teman.
tapi yang namanya bangkai mau disimpan serapat apapun akan tercium baunya. aku yang saat itu udah unfoll pathnya, malah dikasih tau kalo mantanku ternyata udah 1 month anniv ama cowo barunya. yang artinya dia udah pacaran lagi hanya sebulan setelah putus dariku! semua pikiran negatif langsung muncul dipikiranku. apa benar dia pacaran denganku hanya untuk dijadikan teman selama di semarang? apakah selama pacaran itu dia bener2 sayang ama aku? kalo emang sayang ama aku, kenapa hanya sebulan setelah putus dia dengan mudahnya pacaran ama orang lain?
hatiku bener2 hancur sampai ke tahap dimana rasanya sudah tidak mungkin diperbaiki lagi.
semua pertanyaan2 di dalam pikiranku kutanyakan langsung ke dia. tentu saja dia menyangkal semua tuduhan2ku. sampai detik ini, aku sendiri tidak tahu apakah semua dugaanku itu benar. hanya Tuhan dan dirinya sendiri lah yang tau apa tujuan dia pacaran denganku, apakah bener2 sayang ataukah memang hanya untuk main2.
aku bukan orang suci yang bisa selalu berpikiran positif. sampai sekarangpun aku masih berpikiran negatif ke mantan kita yang satu itu. perasaan marah, kecewa, sakit hati campur aduk jadi satu. dan aku tidak tahu harus melampiaskan kepada siapa. diriku ini rasanya bener2 mau meledak. satu pertanyaan terbesarku. kalo memang dia bener2 sayang kepadaku, apakah semudah itu dia berpaling? apakah dalam waktu sesingkat itukah dia bisa menjalin hubungan dengan cowo lain? sebuah pertanyaan yang mungkin sampai matipun aku tidak akan mendapatkan jawabannya.
untuk diriku dimasa depan, semoga saat kau membaca surat ini, semua luka hatimu sudah sembuh. semoga saat kau membaca surat ini dirimu sudah menemukan wanita yang mencintai dan mau menerimamu apa adanya. wanita yang bersedia menemanimu sehidup semati. dan semoga kau sudah bisa mengikhlaskan apa yang terjadi pada dirimu dimasa lalu.
aku tidak tau kenapa Tuhan memberikan semua cobaan ini untuk kita dengan bertubi2. tapi semoga kau bisa mengambil hikmah dari semua yang telah terjadi. karena aku yang sekarang belum bisa melakukan itu. aku yang sekarang masih dipenuhi amarah, sakit hati, dan kecewa yang teramat besar. semoga kamu bisa jadi manusia yang lebih baik daripada aku yang sekarang.
ah, story of our life
salam,
dari dirimu dimasa lalu